Sejarah Desa
Campakamulya merupakan desa pemekaran dari desa Pasirhuni. Terjadinya pemekaran karena luas wilayah dan kepadatan penduduk. Desa Campakamulya didirikan di Kampung Kebontunggul. Alasannya karena pada zaman dahulu ketika gerombolan DI-TII masuk kampung. Menurut mereka (ex-gerombolan) tidak terlihat dan hanya terdapat bekas akar (potongan pangkal kayu) atau dalam bahasa Sunda disebut “tungul”, yang masih seperti hutan atau seperti “Kebontungul (Bahasa Sunda). Jadi tidak terlihat adanya penduduk atau rumah warga. Konon, para gerombolan ini dinamakan tempat tersebut dengan istilah “Kebontungul”, karena mereka akan tersesat ketika mereka memasuki daerah ini (cerita rakyat).
Alasan desa ini disebut Campakamulya karena pada zaman dahulu di daerah Selatan Desa Pasirhuni ada suatu daerah yang bernama “Campaka”. Di sana terdapat makam prasejarah yang hingga kini belum ada bukti langsung siapa nama yang dimakamkannya. Di tempat tersebut tumbuh pohon cempaka yang bunganya sangat harum, kemudian warga mengkramatkan makam tersebut. Dengan kramatnya daerah tersebut sehingga banyak pejiarah ke tempat itu baik yang berasal dari daerah setempat mauupun dari luar daearah.
Akhirnya atas kesepakatan para tokoh dan sesepuh waktu itu, maka masyarakat menyebut daerah itu dengan nama CAMPAKAMULYA. Secara etimologis (bahasa), kata “CAMPAKA” mengandung makna sebuah pohon yang memiliki bunga dengan wangi yang sangat harum, sedangkankata “MULYA” (bahasa sunda) dan “MULIA” bahasa Indonesia, mengandung makna mendatangkan kemuliaan bagi warga sekitar. .
Berdasarkan deskripsi di atas maka kata “CAMPAKAMULYA” mengandung makna bahwa warga daerah tersebut mengharapkan kemulian dan kemakmuran warganya seperti harumnya bunga Cempaka.
Desa campakamulya didirikan oleh para inohong atau tokoh masyarakat Kebontunggul atau Campakamulya sampai sekarang.